Rabu, 04 Mei 2016

Mahasiswa Teknik UB Ajari Siswa SD Kelola Sampah

tangsel-smart

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 75 mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) memberikan penyuluhan sampah di tiga sekolah dasar di Kabupaten Malang. Penyuluhan ini diikuti 120 siswa kelas 4 dari SDN 01 Kemantren, SDN 01 Jabung, dan SDN 01 Slampangrejo.  Ketua Pelaksana Teknik Mengajar, Rizki Gumilang, kegiatan ini mengajarkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan dan penanganan sampah.

“Kita juga menghimbau dan mengajarkan kepada mereka untuk mengurangi sampah plastik atau anorganik,” tutur Rizki dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/5).

Acara penyuluhan dikemas dengan menarik melalui permainan pemisahan sampah, pembagian makanan dan susu gratis, serta pelatihan keterampilan dari kotak susu bekas dan botol plastik. Hal ini sebagai upaya untuk menarik minat dan antusias peserta.

“Misi kami berupaya menanamkan kepedulian lingkungan dan metode konservasi pengelolaan sampah mulai dari usia dini,” kata mahasiswa angkatan 2012 itu.

Salah satu guru pendamping dari SDN Jabung 01, Suryanto, mengucapkan terima kasih atas pelatihan tersebut. Menurutnya, Mahasiswa telah tepat memilih ketiga sekolah ini sebagai tempat pelatihan penyuluhan sampah.

“Karena ketiga SD ini merupakan SD Adiwiyata dimana dalam pengolahan sampah ditangani dengan sangat teratur. Sehingga kegiatan ini sangat membantu kami dalam mempertahankan gelar tersebut,” katanya.

Sementara itu Ketua BEM Fakutas Teknik UB Rayhan Hilmi menyatakan bahwa kegiatan Teknik Mengajar adalah salah satu dari serangkaian acara Engineering Week 2016. Selain kegiatan mengajar, juga akan diadakan seminar nasional dan kegiatan sosial donor darah.

Engineering Week adalah sebagai euforia kita bahwa sebagai mahasiswa teknik bisa melakukan apa saja. Tidak perlu menunggu Kemah Kerja Mahasiswa sudah bisa melakukan kegiatan sosial keluar kampus,” kata mahasiswa Teknik Industri itu.

Khusus kegiatan Teknik Mengajar, Rayhan berharap KBMT dapat menarik pengalaman bahwa sebagai mahasiswa mesti tahu bahwa mengajar harus disesuaikan dengan target segmentasi tertentu. Ia mencontohkan, untuk menanamkan moral atau budaya kepada anak SD harus melalui dengan cara-cara yang mereka suka. Misalnya dengan permainan yang dapat membekas di ingatan mereka.
sumber : http://bit.ly/1QSA0x2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar